Sudah setahun sejak bangsa Indonesia berperang melawan virus corona. Virus yang tidak kelihatan ini bukan hanya menyerang tubuh manusia saja, tapi juga seluruh aspek kehidupannya. Hal ini kemudian memaksa kita untuk mengambil tindakan. Salah satunya dengan mengurangi aktifitas di luar rumah. Keputusan ini diambil guna meminimalisir kontak manusia yang satu dengan manusia yang lainnya sehingga diharapkan akan memutus rantai penyebaran virus corona. Semua kegiatan dilakukan dari rumah melalui daring.
Salah satu bidang yang juga terdampak adalah Pendidikan. Kegiatan belajar mengajar yang biasanya dilakukan di sekolah, kini harus dilakukan dari rumah. Hal ini sangat berpengaruh pada kondisi mental anak. Anak yang sedang dalam masa pertumbuhan seharusnya bisa lebih banyak mengeksplor dunia luar secara tidak langsung dipaksa untuk terus berada di rumah. Ditambah tugas-tugas yang harus dikerjakan akan memicu kemungkinan stress pada anak yang jika tidak ditangani dengan benar akan beresiko depresi.
Oleh karena itu, orang tua dihimbau untuk dapat membantu anak melewati masa-masa yang sulit ini agar resiko-resiko terburuk tidak akan terjadi. Sama halnya kesehatan fisik yang perlu dijaga, kesehatan mental pun penting untuk menjadi perhatian para orang tua. Karena mental yang sehat bisa meningkatkan kekebalan tubuh. Komunikasi yang baik dengan anak adalah salah satu cara untuk membantu anak. Jangan ragu untuk meminta bantuan tenaga ahli seperti guru, psikolog dan lainnya jika mengalami kesulitan dalam menanganinya.
Tidak ada komentar